Calon Presiden Ancam Serang Kota Makkah
Calon Presiden Amerika Serikat Tom Tankrid kembali mengeluarkan ancaman untuk menyerang tempat-tempat suci Islam di Makkah al-Mukarramah dan Madinah al-Munawwarah dengan menggunakan senjata nuklir. Menurut senator dari Partai Republik ini, h
al itu bertujuan untuk rad’i rencana al-Qaidah dalam mendapatkan persenjataan nuklir guna menyerang Amerika Serikat.
Sebagaimana dirilis Stasiun IBC Amerika, yang kemudian dinukil Surat Kabar asy-Syarqul Awsath, Senin (6/8), Tankrid menilai, “Orang yang mengindahkan pilihan serangan nuklir dari thawalah ini tidak berhak menjadi Presiden AS.”
Sebagaimana diberitakan situs Iyo Bultiks, Tankrid juga menyatakan, “Andai wewenang ada di tanganku, aku akan memberikan ancaman dengan terang-terangan bahwa serangan apapun terhadap negeri kita, akan kita balas langsung dengan menyerang Makkah dan Madinah.” Pria itu bahkan mengklaim, “Ini adalah satu-satunya cara yang mungkin dilakukan.”
Niatan Tankrid ini tak hanya sekali terlontar. Sebelumnya, Juni 2005, dalam salah satu wawancara dengan radio, saat ditanya pembawa acara, apa yang harus dilakukan AS untuk menangkal serangan kaum fanatik radikal umat Islam, ia menjawab, “Dengan menghancurkan tempat-tempat suci mereka.” Saat ditanya, apakah yang dimaksud adalah Makkah? Senator (naib?) dari partai George W Bush itu menjawab, “Benar.”
Statemen yang ia nyatakan berkali-kali itu ditanggapi Departemen Luar Negeri AS sebagai ancaman “tak bertanggung jawab” atau “gila”. Namun dengan enteng Tankrid menimpal, “Aku punya perasaan baik saat Departemen Luar Negeri kita mulai mengeluhkan ucapan yang aku lontarkan.” Di tengah derai tawa audiensnya, Tankrid menambahkan, “Tanggung jawab utama saya sebagai Presiden AS bukan memberikan jaminan kesehatan atau layanan medis pada setiap warga AS, juga bukan memberikan pendidikan pada setiap anak di negeri ini. Namun tugas utama saya hanya satu, menjaga dan melindungi negeri ini.”
Sementara itu, beberapa lembaga pembelaan hak sipil dan masyarakat Muslim di Amerika mengecam pernyataan Tankrid itu. Juru Bicara Lembaga Hubungan Amerika dan Islam, Ibrahim Hober menyimpulkan, aktivitas kampanye pemilihan Presiden AS saat ini punya warna berbeda, di mana semua calon berusaha meyakinkan bangsa AS agar merasa yakin bahwa dia bisa memberikan keamanan terhadap serangan apapun, hingga pemerintah yang berkuasa saat ini mampu tarsiikh pikiran serangan terhadap AS oleh para “teroris” Muslim. Sedang calon lain dari Partai Republik, Tomi Thompson, mengkhawatirkan statemen-statemen rival politik dari partainya itu justru akan mempersatukan satu milyar kaum Muslimin dunia untuk melawan AS.
Faris Khoirul Anam
Al-Arabiya, al-Mujtama’a