Rabu, 07 Maret 2012

Jerman

Empat Ribu Orang Jerman Memeluk Islam

Majalah Der Syepijel memberitakan tentang melonjaknya sambutan warga Jerman terhadap Islam dalam dekade terakhir. Dalam edisi terakhirnya, majalah yang terbit di Jerman tersebut menampilkan beberapa hasil studi yang dilakukan Pusat Data Islam di Kota Swizen. Di antaranya menegaskan, sekitar empat ribu orang telah memeluk Islam dalam rentang waktu antara Juli 2004 hingga Juni 2005. Survei tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa alasan untuk memeluk Islam makin beragam. Setelah sebelumnya pernikahan wanita Jerman dengan pria Muslim menjadi faktor terbesar, survei menegaskan, alasan utama untuk memeluk Islam saat ini karena berdasarkan kesadaran pribadi warga Jerman.

Faris Khoirul Anam
Al-Arabiya, al-Mujtama’a

Amerika Serikat

Tempat Shalat di Universitas dan Sekolah

Sebagian sekolah dan universitas di Amerika Serikat mulai memberikan waktu dan tempat khusus untuk shalat bagi siswa Muslim, termasuk fasilitas wudhu. Saat ini, Universitas Michigan di Derburn berniat membuat tempat khusus untuk wudhu bagi mahasiswa Muslim. Sedang sekolah tingkat dasar menyediakan tempat shalat.
Mahasiswa Muslim di Universitas George Mason di Ferfax, Negara Bagian Virginia, memanfaatkan ruangan taammul di lokasi universitas itu sebagai tempat shalat. Mereka tampak membentangkan sajadah-sajadah dengan memisah ruangan untuk pria dan wanita.
Terhitung, sedikitnya ada 17 universitas AS yang telah menyediakan tempat wudhu dan shalat, di antaranya Universitas Boston, George Washington dan Temple. Sedang yang masih memiliki tempat shalat saja, ada sembilan universitas, di antaranya Universitas Stanford, Emuri dan Virginia.
Langkah ini mengundang kritikan beberapa pihak di AS. Surat kabar-surat kabar lokal merilis tanggapan Richard Thomson, Kepala Pusat Hukum Thomas Moor, sebuah lembaga untuk membela hak warga Kristen. “Apa yang dilakukan sekolah-sekolah itu memberikan keuntungan kepada siswa Muslim, dan tidak diberikan pada pemeluk agama lain,” ujarnya. Namun pihak yang setuju dengan kebijakan ini menanggapi bahwa pemberian tempat khusus itu sama sekali tidak melanggar hukum. “Ini sebenarnya untuk memberikan hak beragama bagi umatnya yang konsisten, dan kita menghormati pemisahan antara gereja dengan negara,” ujar Salam al-Mariyuthi, Direktur Pelaksana Hubungan Luar Negeri (Ammah?) Lembaga al-Islamiyah di Los Angeles. 
 

Faris Khoirul Anam
Al-Arabiya, al-Mujtama’a

Belanda

Uskup Gereja Berida Belanda Tiny Muskynis meminta penggunaan lafadz “Allah” dalam bahasa Arab, menggantikan kata “God” yang sementara ini digunakan di seluruh wilayah Eropa dan Barat. Pria itu mengaku, gagasan ini mendapatkan tentangan keras dari sebagian pihak. Ia juga memaklumi, untuk mewacanakan dan mendiskusikan pemberlakuan usulannnya masih membutuhkan waktu. Namun pria itu yakin, pada akhirnya cita-cita itu akan tercapai.
Sebagaimana dilaporankan wartawan Abdullah Mushtafa dan diekspos di Surat Kabar asy-Syarqul Awsath London, Rabu (15/8), menurut Muskynis, kata “Allah” lebih indah dari pada kata “God”. Pria 71 tahun ini menuturkan, ia pernah bekerja di Indonesia dan mendapatkan kenyataan semua orang di negeri itu menggunakan kata “Allah” dan tidak menggunakan terjemahannya dalam bahasa Inggris. Sejak itu ia pun berpikir, “Kenapa kita tidak menggunakan kata yang sama di Eropa?”
Sejak 1996, media massa Belanda sering mengecam Muskinys sebab sikap dan pernyataannya yang kontroversial. Ia, antara lain, sering melemparkan ungkapannya yang populer, “Jika Anda lapar dan Anda tidak punya uang sama sekali, tidak mengapa Anda mencuri sepotong roti.” Muskinys juga gencar mengampanyekan penggunaan kondom untuk menghindari penularan penyakit AIDS.
Saat ini, Muskinys sedang menunggu jawaban Paus Benediktus perihal permohonan pengunduran dirinya dari keuskupan Gereja Berida yang diajukan bulan Juni lalu, karena alasan kesehatan.
 

Faris Khoirul Anam
Al-Arabiya, al-Mujtama’a

Amerika Serikat

Calon Presiden Ancam Serang Kota Makkah

Calon Presiden Amerika Serikat Tom Tankrid kembali mengeluarkan ancaman untuk menyerang tempat-tempat suci Islam di Makkah al-Mukarramah dan Madinah al-Munawwarah dengan menggunakan senjata nuklir. Menurut senator dari Partai Republik ini, h
al itu bertujuan untuk rad’i rencana al-Qaidah dalam mendapatkan persenjataan nuklir guna menyerang Amerika Serikat.
Sebagaimana dirilis Stasiun IBC Amerika, yang kemudian dinukil Surat Kabar asy-Syarqul Awsath, Senin (6/8), Tankrid menilai, “Orang yang mengindahkan pilihan serangan nuklir dari thawalah ini tidak berhak menjadi Presiden AS.”
Sebagaimana diberitakan situs Iyo Bultiks, Tankrid juga menyatakan, “Andai wewenang ada di tanganku, aku akan memberikan ancaman dengan terang-terangan bahwa serangan apapun terhadap negeri kita, akan kita balas langsung dengan menyerang Makkah dan Madinah.” Pria itu bahkan mengklaim, “Ini adalah satu-satunya cara yang mungkin dilakukan.”
Niatan Tankrid ini tak hanya sekali terlontar. Sebelumnya, Juni 2005, dalam salah satu wawancara dengan radio, saat ditanya pembawa acara, apa yang harus dilakukan AS untuk menangkal serangan kaum fanatik radikal umat Islam, ia menjawab, “Dengan menghancurkan tempat-tempat suci mereka.” Saat ditanya, apakah yang dimaksud adalah Makkah? Senator (naib?) dari partai George W Bush itu menjawab, “Benar.”
Statemen yang ia nyatakan berkali-kali itu ditanggapi Departemen Luar Negeri AS sebagai ancaman “tak bertanggung jawab” atau “gila”. Namun dengan enteng Tankrid menimpal, “Aku punya perasaan baik saat Departemen Luar Negeri kita mulai mengeluhkan ucapan yang aku lontarkan.” Di tengah derai tawa audiensnya, Tankrid menambahkan, “Tanggung jawab utama saya sebagai Presiden AS bukan memberikan jaminan kesehatan atau layanan medis pada setiap warga AS, juga bukan memberikan pendidikan pada setiap anak di negeri ini. Namun tugas utama saya hanya satu, menjaga dan melindungi negeri ini.”
Sementara itu, beberapa lembaga pembelaan hak sipil dan masyarakat Muslim di Amerika mengecam pernyataan Tankrid itu. Juru Bicara Lembaga Hubungan Amerika dan Islam, Ibrahim Hober menyimpulkan, aktivitas kampanye pemilihan Presiden AS saat ini punya warna berbeda, di mana semua calon berusaha meyakinkan bangsa AS agar merasa yakin bahwa dia bisa memberikan keamanan terhadap serangan apapun, hingga pemerintah yang berkuasa saat ini mampu tarsiikh pikiran serangan terhadap AS oleh para “teroris” Muslim. Sedang calon lain dari Partai Republik, Tomi Thompson, mengkhawatirkan statemen-statemen rival politik dari partainya itu justru akan mempersatukan satu milyar kaum Muslimin dunia untuk melawan AS.
 

Faris Khoirul Anam
Al-Arabiya, al-Mujtama’a

Australia

Pastur Dituduh Cabul

Penyidikan terkait tuduhan yang diarahkan kepada Paus Italia berumur 82 tahun bahwa ia melakukan kejahatan seksual pada sebagian pecandu narkoba di pusat rehabilitasi sudah dimulai. Paus yang bernama Peter Gilmani menyangkal tuduhan itu bahwa ia tidak melakukan apa yang dituduhkan kepadanya bahwa ia justru sekarang ia menjadi korban dari sebagian para pecandu itu yang diusir dari pusat rehabilitasi itu. Hal ini seperti dikatakan juru bicaranya Alessandro Meluzzi. Seperti dirilis AP para penuntut itu yang berada di kota Torino melakukan penyidikan terkait latarbelakang aktivitas Paus Gilmani selama 6 bulan berdasarkan keterangan para pelapor. Kepada AP Meluzzi mengatakan, para pasien pusat rehabilitasi yang terusir kemudian menuduh pendeta Gilmani telah melakukan kejahatan seksual pada mereka. Namun kenyataan secara jelas akan menegaskan kebohongan akan itu. Surat kabar setempat menyebutkan bahwa pendeta Gilmani mendirikan yayasan bernama “Cominuto Incontro” pada tahun 1993 di kota Mabrian Emilia. Yayasan itu bertanggungjawab atas 200 lebih lembaga rehabilitasi di Itali dan luar negeri. Surat kabar itu juga menyatakan bahwa figure Gilmani sangat dihormati di Italia, dan ia mempunyai hubungan erat dengan politikus Roma.

Al-mujtama’a, Islammemo

Irak

Survey yang dilakukan associated pers baru-baru ini menyatakan bahwa jumlah warga sipil tewas di Irak mencapai lebih dari 655.000 jiwa. Diantaranya 1640 terbunuh pada bulan Juni lalu. Sedang di lain pihak, menurut hitungan tentara AS bahwa jumlah korban dari warga sipil sejak masuknya tentara AS di Irak sejumlah hanya 66.000 berbeda dengan perhitungan AP. Survey AP juga menyatakan bahwa jumlah korban kekerasan etnik dan jumlah mayat yang berhasil ditemukan sejak pemberlakuan progam keamanan di Baghdan, mencapai lebih dari 531 mayat pada bulan Juni, 747 pada bulan Mei, 439 pada bulan April. Sedang jumlah kalangan akademisi yasng terbunuh di Irak sebanyak 326 jiwa, sedang dari kalangan pers sebanyak 108. Jumlah pengungsi sejak meletusnya invasi di dalam Irak sendiri sekitar 2 sampai 5 juta penduduk Irak dari bulan Juni lalu. Sedangkan yang eksodus ke luar Irak sekitar setengah juta sebelum terjadi perang dan lebih dari 2juta setelah perang.
 
Al-mujtama’a, Islammemo

Amerika

Sebuah laporan yang berasal dari kongres amerika menyebutkan bahwa perang di irak membebani AS dengan anggaran sebesar 10 miliar USD perbulan. Hal ini, disikapi oleh tokoh-tokoh dari partai democrat sebagai alas an untuk menyudahi perang di Irak dalam waktu secepat mungkin. Mereka menyebut pemerintahan George W Bush dengan “menghamburkan anggaran pemerintah bukan demi kepentingan rakyat Amerika”. Laporan dikeluarkan oleh lembaga riset kongres menyebutkan, bahwa kongres menyetujui pendanaan operasi pasukan di luar negeri, di Irak, Afghanistan, dan perang melawan terorisme sebesar 610 miliar USD. Laporan itu menyebutkan, alokasi dana dalam perang Irak sebesar 450 USD (74% dari total 610 miliar USD yang sudah disepakati. Laporan juga menyebutkan, neraca perbandingan perbulan untuk departemen pertahanan AS, Pentagon, pada 6 bulan pertama, anggaran pemerintah tahun 2007 untuk operasionalnya, hamper mencapai 12 miliar USD perbulan. Angka ini melebihi, neraca perbandingan pada tahun 2006 yang mencapai 28,7 miliar USD. Selain itu, laporan juga menyebutkan
 
Al-mujtama’a, Islammemo